Demi melengkapi jajaran smartphone Low End-nya, Sony kembali menghadirkan Xperia E tapi yang satu ini tidak lagi didukung fasilitas dual sim seperti pendahulunya Xperia E Dual. Lantas apa saja modal Xperia E ini untuk dapat bersaing dengan para kompetitornya? Ini dia jawabanya.
Desain
Nyaris tidak terdapat perbedaan antara Xperia E dan Xperia E Dual, keduanya tampil dengan desian yang bisa dibilang sama persis. Mulai dari desain kotak yang menipis di ujung atas dan bawah sampai pada penempatan beberapa tombol. yang akan membedakan adalah adanya tombol untuk berganti dari sim satu ke sim dua pada Xperia E Dual.
Layar
Layar ponsel ini memiliki kerapatan piksel layar yang sama dengan seri Xperia E Dual, yakni 165 ppi pixel density. Tidak hanya iu, keduanya pun sama-sama memiliki resolusi layar 320 x 480 pixels, serta memiliki perlindungan layar anti gores.
Layarnya mampu menampilkan warna yang tajam, namun terkesan sedikit redup. Pengaturan kecerahan layar (brightness) harus dilakukan secara manual karena ketiadaan ambience sensor
Sistem Operasi
Berbeda dengan 2 bersaudara Xperia Tipo dan Tipo Dual yang dirilis dengan versi Android yang sama, Xperia Ei dibekali OS yang versinya lebih maju selangkah dari saudara kembarnya yakni Xperia E Dual. Jika Xperia E menggunakan Android OS, v4.1 (Jelly Bean), maka Xperia E Dual masih menggunakan v4.0.4 (Ice Cream Sandwich).
Hardware
Dibandingkan Xperia E Dual, tidak nampak perbedaan yang signifikan antara keduanya. Xperia E menggunakan processor single core, chipset Qualcomm MSM 7227A Snapdragon dengan clock speed 1GHz Cortex A5. Untuk performa grafis, Xperia E mengandalkan Adreno 200.
Browser & Konektivitas
Pengguna bisa memanfaatkan pilihan konektivitas jalur data operator ataupun wifi ketika ingin terhubung ke internet. Xperia E juga menyediakan browser Chrome sebagai alternatif untuk menjelajah dunia maya. Tidak ditemukan kendala saat PULSA menjajal masuk ke situs yang bermuatan video seperti YouTube.Kamera
Sebagai smartphone pemula Xperia E hanya mengandalkan resolusi 3.15MP (2048x1536 pixels ), tidak hanya itu fitur kamera yang diembannya juga standar. Xperia E juga tidak dilengkapi dengan kamera sekunder. Pengguna harus puas dengan lensa fix focus, pilihan scene mode yang hanya sebatas 3 buah,serta fitur standar seperti selftimer dan geotagging.
Di sektor perekam gambar bergerak, konon menjadi salah satu titik pembeda dengan seri Xperia E Dual. Jika Xperia E Dual memiliki kamera video VGA (640x480 piksel) , sedangkan Xperia E FWVGA (854 x 480 piksel).
Kesimpulan
Menilik dari segi kinerja dan spesifikasi kedua seri Xperia E meski banyak memiliki perbedaan namn hal ini tidak begitu mencolok. Sayangnya ponsel ini tampak lemah di sektor kamera dengan tidak hadirnya kamera sekunder, dan resolusi maksimal kamera utama yang sebatas 3 MP. Namun jika Anda memiliki budget yang terbatas, dan membutuhkan ponsel dengan fitur dan spesifikasi yang memadai, Xperia E cukup layak di genggaman Anda. Tidak hanya itu dengan kehadiran Xperia E di Indonesia adalah bukti komitmen Sony menggarap pasar musik secara serius setelah booming seri Walkman.
0 komentar:
Posting Komentar